Gambar 1. Pembukaan Kegiatan oleh Wakil Rektor Universitas Almuslim |
Sabtu, 7 Juni 2014. Untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi globalisasi di segala bidang, diperlukan pendidikan tinggi yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekonologi serta menghasilkan intelektual, ilmuawan dan atau profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokrat, berkarakter tangguh serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa dan negara. Menindaklanjuti hal tersebut Ketua Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim Ibu Sitti Zubaidah, S.Pt, S.Ag, MM melaksanakan kegiatan workshop kurikulum berbasis KKBK (Kurikulum Kompetensi Berbasis Kewirausahaan) dan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia). Kepmendikbud No. 232 tahun 2000 tentang Penyusunan Kurikulum yaitu pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik, keterampilan dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/ atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.
Kegiatan workshop kurikulum ini disambut baik oleh pihak Rektorat Universitas Almuslim dikarenakan Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian lebih awal melakukan kegiatan workshop kurikulum KKBK dan KKNI dibandingkan dengan Program Studi lainnya yang ada di Universitas Almuslim. Oleh karena itu pihak Rektorat mengundang seluruh Dekanan dan Ketua Program Studi untuk dapat menghadiri workshop kurikulum perdana ini, dan tentu saja disambut baik oleh Dekan Fakultas Pertanian Ir. T.M. Nur, M.Si. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor Universitas Almuslim yaitu Drs. Marwan Hamid, M.Pd. Beliau menyampaikan bahwa kurikulum saat ini harus mampu menciptakan lulusan yang berjiwa entrepeneuer dan memiliki karakter baik, sebagaimana yang saya perhatikan di negeri Sakura - Jepang, masyarakatnya memiliki jiwa dan karakter yang hebat, saling menghormati dan menghargai diantara mereka. Itulah yang kita harapkan nanti ouput dari workshop kurikulum ini, selain memiliki karakter yang baik, lulusan juga mampu berkompetensi di globalisasi ini.
Ibu Dr. Ir. Dzarnisa Araby, M.Si sebagai Narasumber yang diundang dalam kegiatan workshop ini juga menyampaikan bahwa " Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim telah maju selangkah dari kami di Jurusan Peternakan Universitas Syiah Kuala yaitu dalam pelaksanaan kurikulum KKBK dan KKNI.Kami untuk saat ini sedang dalam penyusunan kurikulum (draft) dan kami belum melakukan kegiatan Workshop seperti ini. Tentu saja dengan diundang saya sebagai Narasumber dalam kegiatan ini kembali memotivsi sayaa untuk segera melakukan kegiatan workshop kurikulum ini dan kami akan memberlakukan secara serentak di semua Jurusan Fakultas Pertanian Unsyiah pada tahun semester ganjil 2015.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan kerangka perjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyanding, menyetarakan, daan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidanag pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor, dan KKNI ini merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem penddikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia. KKNI sendiri terdiri dari 9 (sembilan jenjang), dimuai dari Kualifikasi 1 sebagai kualifikasi terendah dan kualifikasi 9 sebagai kualifikasi tertinggi. Jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian pembeajaran yaang disepakati secara nasional disusun berdasarkan ukuraan hasil pendidikan dan atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal, non formal atau pengalaman kerja.
Gambar 3. Para peserta sedang mendengar materi.
|
Para peserta Workshop Kurikulum ini terdiri dari pihak stakeholder terkait seperti pihak akademik dari Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta, Pemerintah Daerah Kabupaten Bireuen dan Kota Lhokseumawe, Pengusaha dan Kelompok Usaha Ternak Lokal, Perwakilan Alumni Mahasiswa Peternakan, Perwakilan Mahasiswa Prodi Peternakan Umuslim, dan Perwakilan Tokoh Masyarakat Lokal.