Teknologi dan Globalisasi “Lingkungan Abad Ke-21 yang Sedang Berubah”
Saat ini internet memungkinkan komunikasi dan koordinasi yang cepat dan efektif antara unit – unit dan operasi global. Teknologi ini juga memfasilitasi relasi bisnis ke bisnis ( B2B), misalnya antara pemasok dan pelanggan, dan meningkatkan kecepatan dimana dengannya inovasi tersebar di seluruh dunia. Sementara sebagian besar revolusi internet berasal dari AS pada tahun 2003.
Perusahaan – perusahaan AS diproyeksikan terlibat dalam, kurang lebih $2,8 triliun e-commerce sampai tahun 2003, sementara e-commerce perusahaan – perusahaan Eropa diperkirakan hanya 50% pada tahun 2003. Perusahaan – perusahaan AS diproyeksikan terlibat dalam kurang lebih $2,8 triliun e-commerse sampai tahun 2003, sementara e-commerce perusahaan - perusahaan Eropa diperkirakan mencapai E1,6 trilliun sampai 2004 (140 persen dari tingkat pertumbuhan tahunan). Pembelian eceran konsumen melalui internet diperkirakan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2003, dan dua jenis teknologi intenet dan komunikasi tanpa kabil telah berpengaruh besar pada cara-cara bisnis dilakukan di seluruh dunia (Hill and Jones, 2005).
Bukti tentang semakin pentingnya e-commerce ditunjukkan oleh keputusan yang diambil intel baru-baru ini untuk mengembangkan “pertanian server” (server farms). Pertanian server ini bertujuan untuk memberikan kapabilitas bagi perusahaan itu dalam melakukan e-comerce. Intel menempatkan pertanian server pertamanya ini di Reading,Berkshire, Inggris. Lokasi ini memiliki 10.000 server Internet dan staf sejumlah 170 orang dengan menarget bisnis kecil yang tidak memiliki sumber daya internal untuk mendukung aktivitas e-commercenya.
Singkatnya, dua trend-internet dan komunikasi tanpa kabel juga pengunaan kombinasi mereka ( internet dihubungkan dengan telepon bergerak), memfasilitasi peningkatan komunikasi dan e-commerce dengan basis global.
Beberapa web yang berkaitan dengan e-commerce di AS dan Eropa Barat yaitu :
Pada tahun 1980-an, keberhasilan dramatis dari perusahaan-perusahaan dan produk-produk Jepang seperti Toyota dan Sony, di Amerika Serikat dan pasar International lainnya menjadi kejutan luar biasa bagi para manajer AS dan menyadarkan mereka tentang pentingnya persaingan Internasional dan pasar-pasar global.
Pada tahun 1990-an, Rusia dan Cina mewakili peluang pasar Internasional yang potensinya paling besar bagi perusahaan-perusahaan dari banyak Negara, termasuk AS, Jepang, Korea, dan Negara-negara Eropa. Mereka juga mewakili para pesaing potensial yang tanggung – khususnya Cina, dalam industry pabrikan teknologi rendah. Abad ke 21 mungkin lebih menekankan pasar global daripada wilayah-wilayah tertentu di dunia. Perkembangan parallel dalam internet dan telepon bergerak mempermudah komunikasi di seluruh dunia. Selain itu, perkembangan ini telah menghasilkan revolusi internet yang saat ini sudah hal umum di seluruh dunia.
Sehingga arena Internasional menampilkan peluang sekaligus ancaman bagi perusahaan – perusahaan yang sedang mencari daya saing strategis di pasar-pasar global. Batas – batas nasional , perbedaan budaya, dan jarang geografis tidak lagi menjadi halangan bagi bisnis untuk memasuki banyak pasar. Bisnis telah benar-benar telah menjadi global dalam pasar-pasar yang berkisar dari obat-obatan dan sampai penerbitan dan rekayasa teknologi. Memilih dan menerapkan strategi internasional yang tepat membuka peluang perusahaan menjadi perusahaan global.
Namun demikian untuk mencetak sebuah perusahaan menjadi perusahaan yang sungguh – sungguh global, para manajer harus mengembangkan suatu kerangka pemikiran global diantara para manager yang tidak memiliki pengalaman internasional dan sedikit memiliki pengalaman dalam keragaman budaya merupakan pekerjaan yang menantang. Ketika perusahaan sudah memutuskan untuk bersaing secara internasional, ia harus memilih strateginya dan memilih cara untuk memasuki pasar-pasar internasional dengan mengekspor dari perusahaan domestic, melisensikan barang dan jasanya, membentuk usaha kerjasama dengan mitra internasional, mengakusisi perusahaan asing atau membentuk anak perusahaan baru.
Mengidentifikasi Peluang International : Insentif untuk melakukan Strategi Internasional
Strategi Internasional adalah penjualan produk di pasar- pasar yang berada di luar pasar domestic perusahaan. Salah satu alas an utama diterapkan strategi internasional (sebagai lawan strategi yang focus pada pasar domestic) adalah bahwa pasar internasional menghasilkan peluang baru yang potensial. Raymon Vernon memahami pendasaran bagi diversifikasi internasional bahwa perusahaan menemukan inovasi dipasar negara asalnya, khususnya dalam ekonomi maju seperti AS. Sebagian permintaan untuk produk itu kemudian dapat dikembangkan di negara-negara lain, dan ekspor disediakan oleh kegiatan operasi domestic. Oleh karena itu, Vernon berpendapat bahwa perusahaan mengejar diversifikasi internasional untuk memperluas siklus hidup produknya.
Motif tradisional lainnya bagi perusahaan untuk menjadi perusahaan multinasional adalah untuk mengamankan sunber daya yang dibutuhkan. Persediaan kunci untuk bahan baku mentah – khususnya mineral dan energy merupakan sumber daya penting di sebagian industri, misalnya produsen alumanium memerlukan bausit, perusahaan ban memerlukan karet. Sebagian perusahaan lainnya bertujuan mengamankan akses ke factor-faktor produksi yang berbiaya rendah. Industri pakaian , elektronik, pembuatan jam, dan banyak industry lainnya telah memidahkan sebagian operasi mereka di negara lain untuk mengejar biaya produksi yang lebih rendah.
Ada beberapa industry, teknologi merupakan penggerak globalisasi karena skala ekonomi yang diperlukan untuk mengurangi biaya sampai ke tingkat terendah sering kali memerlukan investasi yang lebih besar daripada yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pasar domestic. Selain itu juga terdapat tekanan untuk pengurangan biaya, dicapai dengan membeli dari pemasok global dengan biaya terendah. Misalnya para ahli Riset dan Pengembangan untuk bisnis-bisnis yang baru mulai mungkin tidak dijumpai di pasar domestic.
Pada skala besar yang baru seperti Cina dan India, juga memberikan insentif yang besar karena potensi permintaan yang dimiliki oleh kedua negara tersebut juga karena fluktuasi mata uang, perusahaan mungkin ingin memiliki jaringan operasi dilintas negara untuk mengurangi resiko devaluasi di satu negara.
Dengan motivasi tradisional dan motivasi yang sedang berkembang untuk merambah pasar internasional. Perusahaan dapat mencapai empat manfaat dari dibersifikasi internasional (1) meningkatkan ukuran pasar; (2) keuntungan yang lebih besar dari investasi modal besar atau investasi pada produk atau proses baru; (3) skala ekonomi yang lebih besar, ruang lingkup ekonomi yang lebih besar dan pembelajaran; dan (4) keuntungan kompetitif melalui lokasi-lokasi (misalnya, akses ke tenaga kerja yang lebih rendah, sumber daya yang penting atau pelanggan).
Meningkatkan Ukuran Pasar
Pengusaha dapat memperluas ukuran pasar potensialnya secara dramatis dengan beralih ke pasar-pasar intersional. Ukuran pasar internasional tertentu juga mempengaruhi kemampuan sebuah perusahaan untuk melakukan investasi dalam Riset dan Pengembangan untuk mengambil manfaat dari pasar tersebut. Pasar-pasar yang ukurannya lebih besar biasanya menawarkan laba potensi yang lebih besar dan karenanya murang beresiko bagi investasiperusahaan. Namun demikian ukuran pasar dan kekuatan pasar perusahaan tidak menjamin kesuksesan.
Tingkat Pengembalian Investasi
Pasar-pasar skala besar dapat menentukan tingkat keuntungan investasi, seperti pabril dan peralatan modal atau ivestasi dibidang Riset dan Pengembangan. Selain kebutuhan akan pasar yang besar untuk menutup biaya yang banyak dikeluarkan dalam R & D, akibatnya produk-produk baru menjadi cepat using. Oleh karena itu, investasi pun harus dapat ditutupi dengan lebih cepat , selain itu kemampuan perusahaan untuk mengembangkan teknologi baru semakin besar, dan karena undang-undang hak paten yang berbeda-beda .
Kemampuan para pesaing untuk melakukan ini relative cepat semakin cepat, kebutuhan akan pasar-pasar berukuran untuk menutup biaya pengembangan produk baru dengan cepat semakin meningkat. Pasar skala besar yang disediakan oleh ekspansi internasional ini semakin menarik bagi banyak industry karena mereka memperluas peluang untuk mendapatkan kembali investasi modal pengeluaran Riset dan Pengembangan skala besar. Namun demikian harus diingat juga bahwa alas an utama melakukan investasi dalam pasar-pasar internasional adalah untuk memproduksi tingkat pengembalian investasi yang terbaik. Jadi mengharapkan keuntungan dari investasi mencerminkan daterminan utama yang membawa perusahaan dari negara-negara yang berbeda memiliki harapan yang berbeda pula dan menggunakan criteria yang berbeda dalam memutuskan akan melakukan investasi dipasar internasional atau tidak.
Skala Ekonomi dan Pembelajaran
Ketika perusahaan memperluas pasar-pasar mereka, mereka mungkin mampu menikmati skala ekonomi, khususnya dalam operasi manufaktur. Jadi, sejauh perusahaan mampu menstandarisasi produk-produknya di seluruh negara yang menjadi pasar sasarannya, dan menggunakan fasilitas produksi yang serupa atau sama, yang berarti mengkoordinasikan sumberdaya penting, maka perusahan – perusahaan itu memiliki peluang untuk mencapai skala ekonomi yang lebih optimal. Skala ekonomi merupakan aspek penting dalam industry mobil global.
Bekerjasama dengan lintas internasional memberikan peluang untuk belajar dari praktik-praktik yang berbeda ketika mereka memasuki pasar internasional. Bahkan perusahaan-perusahaan yang berbasis pada pasar-pasar yang sudah maju dapat belajar dari pasar-pasr yang sedang berkembang.
Keunggulan Lokasi
Keunggulan lokasi diantaranya adalah akses ke perlengkapan yang penting dan ke para pelanggan. Jika sudah memiliki lokasi yang menarik dan menguntungkan, perusahaan-perusahaan harus mengelola fasilitas-fasilitas mereka dengan efektif untuk mendapatkan manfaat penuh dari keunggulan lokasi tersebut.
Uni Eropa sedang mengubah lingkungan persaingan di Eropa dan dunia. Uni Eropa menyediakan pasar yang besar dan bersatu untuk perusahaan internasional. Selain itu, pasar-pasar dan perusahaan – perusahan Eropa sedang mengalami perubahan mendasar untuk mengambil manfaat dari skala ekonomi, pembelajaran ekonomi, dan keunggulan lokasi di berbagai pasar Eropa.
Strategi Internasional
Bentuk dasar strategi internasional terbagi 2 yaitu strategi tingkat bisnis atau strategi tingkat perusahaan. Pada tingkat bisnis perusahaan mengikuti startegi generic sebagai berikut : kepemimpinan biaya, diferensiasi, kepemimpinan biaya terfokus, atau kepemimpinan biaya/ diferensiasi integrative, global atau transnasional ( kombinasi dari multi domestic dan global). Namun demikian, untuk menciptakan daya saing kopetitif setiap strategi ini harus merealisasikan kompetensi inti berdasarkan sumber daya dan kapabilitas yang sulit ditiru.
Strategi Tingkat Bisnis Internasional
Strategi bisnis baru mengembangkan strategi kompetitif yang focus pada pasar domesticnya sendiri. Strategi tingkat bisnis internasional memiliki cirri-ciri unik yaitu kegiatan operasional dari negara asal sering kali menjadi sumber keunggulan kompetitif yang paling penting dan sumber data dan kapabilitas yang dibangun di negara asal secara berskala memungkinkan perusahaan menerapkan strategi tersebut di dalam pasar-pasar yang berlokasi di negara lain.
Determinan Keunggulan Nasional
Michael Porter, 1980 mengembangkan satu model yang menjelaskan factor-faktor yang turut menentukan keunggulan perusahaan dalam industry global yang dominan dan berkaitan dengan negara atau lingkungan regional tertentu.
Dimensi pertama dari model ini adalah factor produksi adalah input yang diperlukan untuk bersaing disetiap industry seperti tenaga kerja, tanah, sumber daya alam, modal dan infrastruktur (misalnya, jalan tol, system pos dan komunikasi) tentu saja terdapat factor-faktor dasar (misalnya sumber daya alam dan tenaga kerja) dan maju (misalnya, system komunikasi digital dan tenaga kerja berpendidikan tinggi), factor khusus (tenaga kerja yang ahli dalam industry tertentu) . Jika sebuah negara memiliki factor-faktor produksi maju dan khusus sekaligus maka negara tersebut dapat melayani dengan baik para pesaing dari dalam negeri, sekaligus juga para pesaing global. Ironisnya, negara-negara sering kali mengembangkan factor-faktor yang sudah maju dan khusus karena mereka kekurangan sumber daya yang penting.
Dimensi Kedua yaitu kondisi-kondisi permintaan, ditandai oleh sifat dan ukuran dari kebutuhan para pembeli di pasar tuan rumah untuk barang – barang dan jasa industry. Kecilnya ukuran segmen pasar dapat menghasilkan permintaan yang diperlukan untuk menciptakan fasilitas dengan skala efisien. Permintaan khusus ini juga dapat menciptakan peluang-peluang diluar jangkauan batas- batas nasional.
Dimensi Ketiga adalah industry-industri pendukung dan berkaitan, seperti di Jepang, kamera dan mesin foto kopi merupakan industry yang berkaitan . Di Denmark, industry produk-produk susu berkaitan dengan industry enzim-enzim makanan.
Tiga dimensi dasar dari model “berlian” ini menekan cirri-ciri lingkungan atau structural dari perekonomian nasional yang turut menentukan keunggulan nasional. Kebijakan pemerintah juga turut menentukan keberhasilan dan kegagalan pada banyak perusahaan dan industry.
Strategi Kepemimpinan Biaya Internasional
Strategi biaya rendah internasional berpeluang berkembang di negara yang permintaannya besar. Biasanya kegiatan operasi dari industry seperti itu dipusatkan di negara asal dan tujuan utamanya adalah mendapatkan skala ekonomi. Tentunya terdapat juga risiko-risiko yang berkaitan dengan implementasi strategi biaya rendah internasional. Seperti salah satu resiko besar Wal – Mart adalah belajar dengan cepat bagaimana bersaing dengan berhasil dilingkungan eceran Eropa yang unik.
Strategi Diferensiasi Internasional
Perusahaan – perusahaan yang berbasis di sebuah negara yang memiliki kemampuan khusus dan sudah maju cenderung mengembangkan strategi diferensiasi internasional. Misalnya Jerman memiliki sejumlah perusahaan untuk mengembangkan bahan-bahan kimia khusus karena kondisi negara tersebut yang menguntungkan .
Strategi Fokus Internasional
Banyak perusahaan tetap memusatkan perhatiannya pada celah-celah pasar ketika menerapkan strategi focus internasional. Seperti Marazzi, Iris, Cisa-Cerdisa dan Flor Gres melakukan investasi terutama dalam teknologi untuk memperbaiki kualitas produk, estetika, dan produkstivitas.
Strategi Kepemimpinan Biaya
Strategi integrative telah menjadi semakin popular karena system manufaktur yang fleksibel, memperbaiki system informasi dalam dan lintas perusahaan, dan system kendali kualitas total. Oleh karena itu luasnya ragam pasar dan para pesaing, menjalankan strategi integrative semakin menjadi hal yang penting dalam banyak pasar-pasar global.
Strategi Tingkat Perusahaan Internasional
Strategi ini memusatkan pada perhatian ruang lingkup kegiatan operasi baik untuk diversifikasi produk maupun diversifkasi geografis. Strategi ini diperlukan ketika perusahaan beroperasi dalam industry majemuk dan dalam berbagai wilayah atau negara yang diarahkan oleh unit kantor pusat dan bukan oleh para manajer bisnia atau negara.
Strategi Multidomestik
Strategi multidomestik majemuk adalah sebuah strategi yang keputusan-keputusan strategi dan operasinya didesentralisasikan ke unit-unit bisnis strategi di setiap negara untuk menyesuaikan produk-produk ke pasar local. Strategi ini mengasumsikan bahwa pasar-pasar tersebut berbeda dan oleh karenanya disegmentasi menurut batas-batas negara.
Penggunaan strategi domestic majemuk biasanya memperluas pansa pasar local perusahaan karena perhatian yang diberikan kepada klien-klien local, selain itu juga menghasilkan lebih banyak ketidakpastian bagi perusahaan secara keseluruhan, karena perbedaan lintas pasar dan karenanya diterapkan strategi yang berbeda untuk setiap unit negara local. Selain itu strategi domestic majemuk tidak memungkin pencapaian skala ekonomi dan karenanya bisa merugikan dan lebih banyak digunakan oleh perusahaan multinasional Eropa karena beragamnya pasar dan budaya yang terdapat di Eropa.
Strategi Global
Adalah strategi yang menawarkan produk-produk standar ke berbagai pasar di negara-negara yang berbeda dan strategi kompetitif ini ditentukan oleh kantor pusat. Jadi strategi global menekankan skala ekonomi dan menawarkan lebih banyak peluang untuk mendayagunakan inovasi yang dikembangkan pada tingkat perusahaan atau dalam sebuah negara atau dipasar – pasar lainnya.
Oleh karena itu, sebuah strategi global menghasilkan resiko yang lebih rendah, tetapi dapat melewatkan peluang-peluang yang tumbuh di pasar-pasar local, baik karena pasar tidak menunjukan adanya peluang atau karena peluang-peluang itu mengharuskan produk-produk tersebut disesuaikan pada pasar local. Akibatnya startegi tidak responsive terhadap pasar local, akibatnya berbagai sumber daya dan penekanan diberikan pada koordinasi dan kerjasama antar unit dilintas negara tersebut, hal ini memerlukan pendekatan sentralisasi dan kontrl kantor pusat. Kebanyakan perusahaan Jepang menjalankan strategi ini dengan sukses.
Strategi Transnasional
Strategi transnasional berusaha untuk mencapai efisiensi global seklaigus daya tanggap local, dan ini sulit karena tujuannya satu menuntut ditutupnya koordinasi global, sementara tujuan yang lain memerlukan fleksibelitas local. Dari posisi positifnya, penerapan yang efektif dari sebuah strategi transnasional sering kali menghasilkan kinerja yang lebih tinggi daripada kedua strategi perusahaan lainnya. Namun demikian kebanyakn harus menggunakn transnasional strategy untuk dapat bersaing dalam lingkungan persaingan abad ke-21 ini.
Trend Lingkungan
Walaupun strategi transnasional sulit untuk diimplemantasikan, penekanan pada kebutuhan efisiensi global semakin meningkat ketika semakin banyak industry yang mengalami persaingan global.
Regionalisasi
Strategi ini dapat digunakan oleh negara-negara yang mengembangkan perjanjian dagang untuk meningkatkan kekuasaan ekonomi di wilayah mereka. Uni Eropa (UE) dan organisasi AS ( OAS di AS) adalah kumpulan negara-negara yang mengembangkan perjanjian dagang untuk mempromosikan arus dagang lintas perbatasan negara di wilayah mereka masing-masing.
Kebanyakan perusahaan memasuki pasar regional secara berurutan, dimulai dari pasar yang paling mereka kenal. Setelah perusahaan memutuskan strategi internasional dan memutuskan untuk menerapkannya dipasar regional atau pasar dunia, mereka harus memutuskan bagaimana dapat mewujudkan ekspansi internasional tersebut.
Berbagai Cara Memasuki Pasar Internasional
Ekspansi internasional dicapai melalui eskpor produk-produk, perjanjian lisensi, aliansi, strategis, akuisisi, dan membentuk anak perusahaan baru yang sepenuhnya dimiliki. Cara – cara memasuki pasar internasional ini dan karakteristik dapat dilihat sebagai berikut :
· Ekspor
Banyak perusahaan industry memulai ekspansi internasionalnya dengan mengekspor barang-barang atau jasa ke negara lain. Melakukan ekspor tidak memerlukan biaya untuk membangun kegiatan operasi di negara tua rumah, tetapi para ekspontir harus mendirikan beberapa sasaran untuk memasarkan dan mendistribusikan produk-produk mereka. Kerugian dari melakukan ekspor adalah biaya transportasi yang tinggi dan pajak yang dikenakan pada barang yang masuk, dan ekportir kurang memiliki control terhadap pemasaran dan distribusi barang nya di negara tuan rumah dan harus membayar distributor atau mengizinkan distributor untuk menambah biaya untuk menutupi biaya yang dikeluarkannya dan mendapatkan laba. Akibatnya cukup sulit memasarkan sebuah produk kompetitif melalui ekspor atau menyediakan sebuah produk yang dipesan untuk setiap pasar internasional. Namun demikian, strategi kepemimpian biaya meningkatkan kinerja ekspor di negara maju, sedangkan strategi diferensiasi lebih sukses di negara berkembang.
· Pemberian Lisensi
Yaitu sebuah perjanjian memungkinkan sebuah perusahaan asing untuk membeli hak untuk memproduksi dan menjual produk perusahaan dalam negara tuan rumah atau sejumlah negara. Pihak yang memberikan lisensi mendapatkan royalty untuk setiap unit produk yang diproduksi dan dijual. Pihak yang menerima lisensi mengambil resiko dan menginvestasikan dananya dalam fasilitas untuk memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan barang-barang dan jasa. Akibatnya, pemberian lisensi merupakan salah satu bentuk jaringan organisasional yang semakin umum dilakukan, khususnya diantara perusahaan kecil. Kelemahannya adalah lisensi membuat perusahaan tidak dapat terlalu mengontrol pabrikasi dan pemasaran produk-produk ke negara lain, selain itu memberikan potensi laba yang minimal karena laba harus dibagi antara pemegang lisensi dan pemberi lisensi.
· Aliansi Strategis
Ini memungkinkan perusahaan untuk berbagai risiko dan sumber daya yang diperlukan untuk memasuki pasar-pasar internasional. Aliansi dilakukan dalam menyediakan produk-produk yang kita gunakan setiap hari. Tidak semua aliansi berhasil, pada kenyataannya banyak yang gagal. Ketidak berhasilan dikarenakan pemilihan mitra yang tidak cocok dan konflik diantara mitra. Saling percaya antara mitra merupakan factor yang menentukan.
· Akuisisi
Salah satu meluasnya perdagangan bebas di pasar global, akusisi lintas perbatasan telah semakin penting perannya. Akuisisi dapat menyediakan akses cepat ke sebuah pasar baru. Kelemahan dari ini adalah biaya sangat mahal , memerlukan pendanaan melalui utang, negosiasi yang sangat kompleks.
· Anak Perusahaan Baru yang Dimiliki Sepenuhnya
Pembentukan sebuah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya disebut sebagai lading hijau, dan ini merupakan sebuah proses yang kompleks dan berpotensi akan memakai biaya besar, tetapi strategi ini memiliki keunggulan karena memberikan control maksimum kepada perusahaan yang memiliki laba diatas rata-rata. Cara lainnya perusahaan harus mendirikan fasilitas pabrikan yang baru membangun jaraingan distribusi, dan belajar serta mempertahankan strategi pemasaran yang tepat untuk bersaing di pasar baru.
Dinamika Cara Memasuki Pasar
Pada awalnya, memasuki pasar seringkali dilakukan melalui ekspor, karena cara ini tidak membutuhkan keahlian pabrikasi asing dan hanya melakukan investasi di bidang distribusi. Pemebelian lisensi dapat memudahkan perbaikan produk yang diperlukan untuk memasuki pasar-pasar asing, seperti dalam contoh Komatsu. Aliansi strategi ini menjadi terkenal karena mereka memungkin sebuah pengusaha untuk berhubungan dengan mitra yang sudah berpengalaman di pasar sasaran. Oleh karena itu, ketiga cara tersebut merupakan pilihan terbaik bagi titik awal pengembangan pasar.
Untuk memasuki pasar global, sebuah perusahaan memilih cara masuk yang sesuai dengan situasi yang ada, sebagai contoh berbagai pilihan akan diikuti secara berurutan, dimulai dengan ekspor dan diakhiri dengan usaha lading hijau, sedangkan untuk memasuki pasar internasional masing-masing dalam pasar yang berbeda. Keputusan yang berkaitan dengan pemilihan cara masuk ditentukan oleh kondisi persaingan industry, situasi negara, dan kebijakan pemerintah, serta sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti perusahaan.
Hasil Daya Saing Strategik
Ketika strategi dan cara memasuki pasar telah dipilih, sebuah perusahaan perlu memperhatikan keberhasilan keseluruhan dari strateginya. Perluasan internasional dapat berisiko dan mungkin tidak memberikan keunggulan yang kompetitif.
Diversifikasi dan Laba Internasional
Diversifikasi Internasional merupakan strategi tingkat perusahaan internasional yang utama dimana digunakan perusahaan untuk memperluas penjualan barang-barang dan jasanya ke lintas perbatasan dari wilayah-wialayah dan negara dunia, ke salam berbagai lokasi dan pasar secara geografis berbeda dan perusahaan terlibat dalam proses pabrikasi dan penjualan berbagai produk yang berbeda. Contoh perusahaan industry mobil jepang.
Diversifikasi dan Inovasi Internasional
Michael Porter menyatakan bahwa daya saing suatu bangsa tergantung pada kapasitas industrinya untuk melakukan inovasi, dan bahwa perusahaan mencapai keunggulan kompetitif dalm pasar-pasar internasional melalui inovasi. Pada akhirnya dan tidak bisa dihindari, para pesaing akan mengalahkan perusahaan yang gagal melakukan inovasi dan memperbaiki kualitas operasi dan produk semata. Oleh karena itu, satu-satunya cara utuk mempertahankan keunggulan kompetitif adalah degan melakukan perbcaikan secara terus – menerus.
Diversifikasi internasional menyediakan potensi bagi perushaan untuk mencapai tingkat laba yang lebih besar untuk inovasi mereka dan karenanya menurunkan tingkat resiko yang substansial dari investasi dibidang penelitian dan pengembangan. Relasi antara diversifikasi, inovasi dan laba merupakan relasi yang kompleks sifatnya. Pada tingkat kinerja tertentu sumber daya untuk menghasilkan diversifikasi internasional yang nantinya akan menghasilkan insentif dan sumber daya untuk melakukan investasi dibidang penelitian dan pengembangan.
Dampak positif dari diversifikasi Internasional terhadap kinerja meningkatkan laba perusahaan yang melalukan diversifikasi produk, dan berkemungkinan meningkatkan laba jika dikelola dengan baik. Pada akhirnya pendekatan ini akan mempermudah peningkatan inovasi dan kinerja.
Komplesitas Pengelolaan Perusahaan Multinasional
Perusahaan dapat tumbuh menjadi begitu besar dan berbeda sebelum akhirnya tidak dapat dikelola, atau biaya pengelolaannya melampaui manfaat yang diberikannya. Komplesitas lainnya adalah sifat pasar global yang sangat kompetitif, lingkungan budaya majemuk, pergeseran yang cepat dalam nilai mata uang yan berbeda, dan kemungkinan tidak stabilnya pemerintah nasional.
Resiko Politik
Resiko politik berkaitan dengan ketidakstabilan pemerintah nasional dan perang, baik secara sipil maupun internasional. Ketidakstabilan pemerintahan nasional menciptakan sejumlah masalah, diantaranya masalah resiko ekonomi dan ketidakpastian yang berkaitan dengan peraturan pemerintah, keberadaan otoritas hokum yang berpotensi saling bertentanga, dan adanya potensi nasionalisasi terhadap aktiva swasta.
Resiko Ekonomi
Resiko ekonomi berkaitan dengan resiko politik. Resiko teratas diantara resiko ekonomi dari diversifikasi internasional adalah perbedaan dan fluktuasi nilai mata uang yang berbeda.
Resiko dalam lingkungan internasional :
Resiko Politik diantaranya :
· Pemberontakan di Checnya ( Rusia) dan Liberia ( afrika)
· Perang yang berkelanjutan diantara negara-negara Timur Tengah
· Renasionalisasi potensial terhadap sejumlah perusahaan swasta di Rusia
· Kegagalan komunitas Eropa dalam usaha mereka mendapatkan status adikuasa dibidang ekonomi karena perbedaan pendapat diantara negara tersebut.
Resiko Ekonomi diantaranya :
· Dampak Meksiko terhadap perdagangan dunia denan upah yang rendah dan kualitias tinggi tapi memiliki mata uang yang beresiko tinggi.
· Kesulitan Cina dalam menegakkan hak-hak kepemilikan intelektual terhadap barang-barang seperti CD, perangkat lunak dan sebagainya.
· Perjuangan Jerman dengan tingkat penggangguran yang tinggi, tingkat suku bunga yang tinggi, daya saing yang menurun dan penghapusan program – program social.
· Kebijakan perdagangan Cina. Surplus perdagangan senilai $44 miliar dengan AS pada tahun 1997. Keseluruhan surplus perdagangan AS meningkat dua kali lipat pada semester pertama tahun 1997.
Batas Ekspansi Internasional : Masalah Manajemen
Terdapat beberapa alas an yang membatasi dampak positif dari diversifikasi internasional. Pertama, penyebaran geografis yang lebih besar secara lintas perbatasan negara tersebut meningkatkan biaya koordinasi antara unit-unit dan biaya distribusi produk. Kedua, hambatan-hambatan perdagangan , biaya logistic, keseragaman budaya, dan perbedaan lain menurut negara masing-masing misalnya akses bahan baku dan perbedaan keahlian pegawai rendah memperbesar komplesitas penerapan strategi diversifikasi internasional.
Jumlah diversifikasi internasional yang dapat dikelola bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain dan tergantung pada kemampuan para manajer setiap perusahaan. Misalnya perusahaan AS mungkin akan menemui kesulitan dalam memperluas operasi mereka ke Kanada dan negara-negara Eropa Barat daripada ke negara-negara Asia.
Masalah Manajemen Lainnya
Salah satu kekhawatiran utama perusahaan adalah bahwa pasar global sangat kompetitif. Perusahaan yang terbiasa dengan pasar domestic dengan tingkat kompetitif tinggi mengalami lebih banyak kompleksitas dipasar-pasar internasional, disebabkan tidak hanya oleh jumlah pesaing yang dihadapi, tetapi juga perbedaan diantara para pesaing. Masalah lain yang berkaitan dengan diversifikasi internasional terletak pada relasi antara pemerintah tuan rumah dan perusahaan multinasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar