My Greeting

Jadilah Diri Sendiri, dan Bangga Menjadi Diri Sendiri dengan Selalu Berterima Kasih Kepada Tuhan

" Hidup hanya Sementara dengan Batas Masa yang Telah Ditentukan Disertai dengan Kemampuan Akal dan Hati yang Luar Biasa yang Mampu Mengubah Keajaiban Kehidupan Kita Bahagia di Dunia dan Akhirat ".

Jumat, 23 September 2011

POLIGAMI

Kita pernah mendengar tentang POLIGAMI AWARD baru-baru ini. Ini adalah masalah pro dan kontra. Terlebih dahulu, saya akan mengantarkan suatu kisah.
Dulu, ada salah seorang penguasa dinasti Abbasiyah yang isterinya tidak senang pada suaminya, karena suaminya baru kawin lagi.Maka dia mengadukan hal ini kepada Khalifah, yang bernama Abu Mansyur.

Kata Khalifah, "Baiklah, kita mengundang seorang ulama besar yang bernama Abu Hanifah atau Imam Hanafi (pendiri salah satu madzhab dari 4 madzhab yang terkenal -Syafi'i, Hambali, Maliki dan Hanafi-)."

Diundanglah ulama tersebut. Mereka hadir bertiga dalam diskusi. Sang suami, bertanya kepada ulama tersebut, "Berapa banyak seorang laki2 diperkenankan untuk kawin ?".  Maka Abu Hanifah menjawab, "4 orang isteri". 


Suami kemudian berkata dan melirik kepada isterinya, "Nah kamu udah dengar tuh". Isteri menjawab, "Ya saya sudah dengar. Bolehkah seseorang keberatan jika suaminya kawin lebih dari satu ?". Imam menjawab, "Tidak boleh karena itu ketetapan Tuhan". Suami berkata lagi kepada isterinya, "Dengar tuh".

Kemudian Imam berkata, "Tetapi wahai penguasa, Tuhan itu menetapkan harus adil. Dan bagi yang tidak mampu adil sebaiknya mengikuti tuntunan Tuhan,supaya cukup satu". Isterinya yang mendengar ini berkata balik kepada suaminya, "Dengar tuh".

Selesai diskusi, beberapa hari kemudian, sang isteri kemudian mengirim hadiah kepada Imam Hanafi. "Terima kasih, engkau sudah menasehati suamiku". Imam kemudian mengembalikan hadiah itu, dan dia berkata "Saya berucap menyampaikan hal itu, bukan berbasa-basi kepada kamu. Tetapi saya menyampaikan, inilah pandangan saya tentang poligami yang saya pahami dari Al Quran".

Nah, saya (pak Quraish) akan menyampaikan tentang poligami dari yang saya pahami dari Kitab Suci, bukan untuk berbasa-basi kepada lelaki/suami, tidak juga ingin berbasa-basi kepada para perempuan/isteri. Kita akan lihat bagaimana sebenarnya ketentuan agama dalam Al Quran tentang poligami.

Menurut saya (pak Quraish), bukan hanya Islam yang pertama kali membolehkan poligami. Dalam kitab perjanjian lama, Nabi Daud mempunyai banyak isteri.

Baiklah, kalau kita membuka lembaran Al Quran, persoalan poligami disebut dalam Surat Annisa(4) : 3, disana Allah berfirman "Kalau kamu khawatir, tidak berlaku adil terhadap anak-anak yatim maka kawinilah selain anak2 yatim itu, perempuan2 yang kamu sukai, dua-dua, tiga-tiga, atau empat-empat.Tetapi kalau kamu khawatir tidak berlaku adil maka cukup satu."

Kita lihat, ayat itu turun karena ada orang-orang yang sedang memelihara anak-anak yatim yang kebetulan anak-anak yatim itu cantik, masih muda dan punya harta. Mereka ingin mengawini anak-anak yatim itu, atau juga ingin mendapatkan hartanya namun dengan tidak ingin membayar maharnya yang sesuai.Itu namanya mereka tidak berlaku adil. Karena itu, Tuhan melarang para pengasuh anak yatim ini, "Kamu harus berlaku adil, kalaupun kamu ingin mengawininya lantas tidak berlaku adil, maka kawinilah perempuan yang lain, meninggal sehingga tidak ada yg membela dia, tetapi kalau perempuan yang lain, mereka masih punya orang tua yang bisa membela dia dan sebagainya.

Pertanyaan pertama yang kemudian muncul adalah :
Kalau ayat ini turun berkaitan dengan pengasuh anak-anak yatim yang ingin mengawini mereka itu yang kemudian dilarang karena khawatir mereka tidak bisa berlaku adil tapi kemudian diperbolehkan untuk
berpoligami dengan wanita lain, maka apakah izin poligami ini hanya berlaku pada pengasuh anak-anak yatim ?

Kalau jawabannya hanya berlaku pada pengasuh anak-anak yatim seperti ada yang berpendapat seperti ini, itu keliru, karena sahabat-sahabat Nabi pun yang tidak memelihara anak yatim ternyata berpoligami.

Pertanyaan kedua :
Berapa banyakkah berpoligami itu, karena dikatakan "dua-dua, tiga-tiga atau empat-empat" ? Berapakah jumlahnya ? Bolehkah 18 (dari 2+2+3+3+4+4) ? Masya Allah. Bukan itu maksudnya. Tidak boleh 18.

Ataukah bolehkah 9 (dari 2+3+4=9) ? Tidak boleh 9.

Nabi menjelaskan maksimal 4 orang isteri.

Kita lihat lebih jauh di ayat itu, "Kalau kamu takut (khawatir) tidak berlaku adil". Kita kaji seperti berikut :
1. Kalau yakin tidak adil bolehkah ? Tidak boleh.


2. Kalau menduga keras tidak berlaku adil, bolehkah ? Tidak boleh.


3. Kalau ragu bisa berlaku adil atau tidak ? Ada ulama yang menjelaskan kalau dia ragu, itu boleh. Namun sebaiknya, orang yang ragu meninggalkan keraguannya menuju yang baik. Jadi kalau ragu, mestinya tidak boleh.

4. Kalau yakin bisa berlaku adil bolehkah ? Boleh.

5. Kemudian apakah boleh itu berarti perintah atau boleh ajah ? Itu boleh ajah. Istilah dalam bahasa agama, itu mubah/boleh. Bukan sunnah, bukan wajib, bukan makruh tapi mubah/boleh.

6. Sekarang kalau menduga keras bisa berlaku adil ? Boleh, tapi syaratnya adil.

Apa yg dimaksud kemudian dengan adil ? Jadi sebelum berpoligami, harus melihat dulu diri kita. Kira2 mampu berlaku adil atau tidak. Melihat diri itu, berarti mempelajari diri dari segi ekonomi dan dari segi jasmani pula. Jangan sampai Anda sakit2an mau berpoligami, bisa tidak adil. Lalu pelajari dari segi mental. Ada orang kaya yang sehat jasmaninya tapi boleh jadi terlalu cenderung kepada isteri muda, walaupun
uangnya banyak kecendrungan hatinya terlalu padanya maka ini namanya juga tidak berlaku adil.

Kalau syarat-syarat ini memenuhi, maka ketika itu bolehlah berlaku adil dan dibolehkanlah poligami. Sekarang saya (pak quraish) ingin bertanya? Jadi pada prinsipnya poligami boleh atau tidak ? Boleh. Diperintahkan atau
tidak ? Tidak diperintahkan. Kita lihat bolehnya ini sampai dimana. Ada orang-orang sekarang yang berkata berlaku adil itu tidak mungkin. Mereka mendasarkan pada firman Allah dalam Surat An-Nisa (4) ayat 129 : "Dan kamu sekali2 tidak bisa berlaku adil terhadap isteri-isterimu, walaupun kamu mau...". Tapi mereka berhenti sampai disitu. Itulah yang menjadikan mereka berkata bahwa poligami tidak boleh. Tetapi sekali lagi, orang ini tidak boleh berhenti membaca disitu, karena ayat itu masih berbunyi "...karena itu janganlah kamu terlalu cenderung kepada salah seorang isteri kamu, sehingga meninggalkan sama sekali isteri yang lain".

Yang kamu tidak dapat berlaku adil itu adalah hati kamu. Apakah kita yang mampu menguasai hati kita ? Hati tidak bisa kita kuasai. Nabipun bersabda "Ya Allah, saya berpoligami, tapi inilah yang mampu saya lakukan (dari segi fisik, dari segi materi, dan dari segi giliran), tetapi hati saya lebih senang pada Aisyah daripada yang
lain, dan saya lebih senang kepada Siti Khadijah yang walaupun sudah meninggal daripada yang lain. Tapi ini di luar kemampuan saya". Nah, ketika Allah berfirman, "Kalian tidak bisa adil walaupun kalian mau". Keadilan yang dimaksud di sana adalah keadilan dari segi hati. Kita pun sulit untuk berlaku adil secara hati kepada anak-anak kita. Ada anak yang lebih kita senangi daripada anak-anak yang lain.

Oo, si A anak yang taat, ini anak pintar dan lain-lain, walaupun mereka anak-anak kandung kita.

Jadi pada prinsipnya poligami adalah boleh tapi syaratnya adil. Kita lihat dalam kenyataan sekarang, orang yang berpoligami itu adil atau tidak ? Ada ulama-ulama melarang, karena mereka lihat kenyataan sekarang ini poligami mempunyai dampak terlalu buruk. 


Bukan hanya bohong saja. Anak tirinya jadi musuh anak yang lain. Terjadi pengkhianatan, terjadi percekcokan. Karena itu, kata mereka, pemerintah perlu turun tangan untuk melarang poligami. Di beberapa
negeri Islam, seperti Tunisia menempuh cara ini. Tercantum dalam undang-undang mereka, bahwa poligami dilarang. Yang berpoligami tanpa ijin akan ditahan/dipenjara 1 tahun dan didenda. Itu salah satu pandangan ulama tentang poligami.

Namun ada lagi ulama-ulama yang berkata. Boleh berpoligami asal dapat izin dari pemerintah untuk menilai apakah orang tersebut layak secara ekonomi, sehat secara mental, dan memang ada kebutuhan. Karena terkadang ada kebutuhan pada poligami. Saya beri contoh. Boleh jadi ada seseorang yang masih muda namun isterinya sakit (akut). Masih ada keinginan dan kebutuhan seksualnya yang tinggi, lalu apakah dengan menceraikan isterinya yang sedang sakit atau 'jajan' di luar ? Dua-duanya tidak benar.

Jadi bagaimana jalan keluarnya, jadi hayo apa ayo ibu-ibu (pengajian yang hadir ibu-ibu semua) ?Jalan keluar yang benar dan dibolehkan adalah berpoligami. Adapula suami isteri yang sudah sekian lama tidak memiliki anak, yang menurut dokter isterinya ternyata mandul. Di sinilah tempatnya poligami itu diperbolehkan.

Contoh yang lain, jaman dulu ada peperangan besar seperti Perang Dunia I di Perancis. Laki-laki banyak yang gugur. Semula mereka melarang poligami, kemudian berubah menjadi menganjurkan untuk berpoligami. Karena kalau tidak, akan dikemanakan para janda tersebut ? akan dikemanakan anak-anak yatim itu ? Jadi sebenarnya ada situasi tertentu secara perorangan atau dalam masyarakat sehingga poligami bisa dibenarkan.

Bukan lantas membuka pintu poligami lebar-lebar. Dengan alasan, Nabi juga berpoligami, saya juga ingin berpoligami. Apakah Anda sama dengan Nabi ? Baiklah jika Anda sama dengan Nabi, poligaminya harusnya dengan janda-janda yang sudah tua-tua pula, kenapa mau pilih yang cantik-cantik dan muda-muda ? Jadi itu bukan alasan.

Apa yang dapat kita lihat disini ? Al-Quran ketika membenarkan poligami bukan bermaksud untuk memerintahkan berpoligami. AlQuran hanya memberi izin dan syaratnya harus adil serta ada kebutuhan untuk itu.

Jadi sekarang poligami boleh atau tidak ? Jangan tutup rapat-rapat pintunya. Poligami itu seperti (walaupun tidak sama) pintu darurat dalam pesawat. Boleh dibuka setelah mendapat izin dari pilot. Kalau tidak ada izin
maka tidak boleh dibuka. Dan yang membuka pintu darurat adalah orang yang betul-betul membukanya.

Pertanyaan peserta pengajian :

1. Karena poligami adalah pintu darurat maka boleh berpoligami, maka apakah boleh selama berpoligami bersikap tidak adil ?
Bukan begitu maksudnya. Kehidupan ini harus selalu didasari oleh keadilan. Keadilan itu lebih dituntut lagi apabila menghadapi orang lain. Kita harus adil terhadap diri kita dan adil terhadap orang lain. Poligami dibenarkan, tapi sebelum melangkah kesana, itu diibaratkan seperti pintu darurat. Begitu masuk ke pintu itu, bukan lantas boleh untuk bersikap tidak adil. Jadi tidak serta merta dia dibolehkan sesukanya kapan aja mau berpoligami. Ada syaratnya. Seperti kita naik pesawat. Pesawatnya ada tangganya, kita turun lalu kembali ke rumah. Apabila pesawatnya rusak, dibukalah pintu darurat, kita boleh lewat pintu darurat itu dan kalau dapat izin dari pilot. Kondisi turun dari pintu darurat itu sama persis dengan turun dari tangga biasa.

Nah berpoligami syaratnya adalah adil, tapi tidak boleh masuk kesana kecuali kalau ada kebutuhan yang mendesak. Tidak boleh kesana, kecuali setelah mendapat izin (izinnya ini bukan berarti izin untuk tidak adil, tapi izin untuk berpoligami) .

Ada pertanyaan yang mungkin muncul, izin ini perlu atau tidak ? Saya tidak sependapat kalau izin itu dari isteri. Izin itu harus dari yang berwenang. Jadi dari pengadilan agama. Itu sebabnya ada hal-hal yang dibenarkan oleh agama, tetapi oleh penguasa bisa dilarang kalau apa yang diizinkan oleh agama itu berdampak buruk. Sayyidina Umar bin Khattab pernah melarang pejabat-pejabatnya kawin dengan ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani) walaupun Al Quran bisa membenarkan seseorang laki  muslim bisa kawin dengan mereka. Umar pun pernah menjatuhkan putusan, siapa yang menceraikan isterinya dengan berkata, "kamu
talak tiga" maka jatuhnya tiga. Padahal di Quran, dikatakan perceraian itu tiga kali. Sekali diceraikan jatuh satu, kembali lagi kemudian cerai lagi, jatuh dua, rujuk lagi, cerai lagi maka jatuh tiga.

Sayyidina Umar, berkata tidak, karena orang ini sudah menggampangkan perceraian, sehingga harus dihukum. Begitu berkata orang itu, "talak tiga" maka betul-betul jatuh tiga. Ini untuk kemaslahatan.

Inilah yang dijadikan dasar oleh ulama. Pemerintah apabila melihat  dampak buruk dari sesuatu yang dibolehkan oleh Tuhan maka pemerintah bisa mengambil inisiatif untuk melarangnya. Nah poligami
di dalam beberapa negara, dilihat bahwa dampaknya lebih buruk jadi  harus ada izin. Tapi kalau minta izin dari ibu-ibu akan diberi atau tidak ? Tidak akan. Karena itu izinnya dari pengadilan agama. Mereka
yang akan melihat bahwa laki-laki ini wajar dari segi ekonomi, mental dan kebutuhan dan sebagainya.

2. Mendengar kata pintu darurat, tentang perceraian yang diibaratkan juga seperti pintu darurat. Mana yang lebih baik perceraiankah atau poligamikah ?

Kita lihat kasusnya. Terkadang memang kehidupan sudah bisa cocok, lebih baik cerai, jadi masing-masing bisa mendapat jodoh yang betul-betul cocok. Jangan membuat isteri jadi tergantung, karena tidak menjadikan dia betul-betul sebagai isteri, tapi tidak juga cerai dia. Beri kesempatan kepadanya dan orang lain. Jadi masing-masing ada kasusnya.

Tapi dalam konteks, suami masih cinta isterinya, hanya isterinya sakit. Bagaimana ini caranya ? Disini kalau dia bersabar, itu jauh lebih baik dalam pandangan Tuhan daripada dia menyakiti isterinya yang sedang sakit itu, tapi poligami itu bukan berarti terlarang. Tuhan berjanji, "Orang yang bersabar menghadapi isterinya
yang sakit, tidak menyakiti isterinya dengan tidak kawin lagi itu mempunyai kedudukan yang lebih tinggi, walaupun dia dibolehkan untuk berpoligami" .

3. Bagaimana pernikahan suami dengan perempuan lain yaitu menikahnya secara sirri tanpa saksi dari pihak perempuan ?

Sebenarnya saksi itu tidak harus dari pihak tertentu, siapapun bisa jadi saksi. Yang harus itu adalah wali dari pihak perempuan. Jadi kita punya dua calon suami isteri, ada dua orang saksi, ada wali dari perempuan, dan ada ijab dan qabul. Jadi kalau tidak ada saksi dari pihak perempuan tidak ada, tidak mengapa asal ada walinya.

4. Bagaimana sikap seorang isteri kepada suami yang terlanjur menikah lagi dan selama itu, isterinya tidak bisa menerima ?

Ada dua sikap. Boleh saja, apabila isterinya merasa didzhalimi oleh suaminya, maka ketika itu isterinya boleh mengadu kepada pihak pengadilan agama. Apabila isteri sabar, maka ganjarannya lebih baik. Tetapi bila suami itu memang wajar untuk berpoligami. Isteri itu tidak bisa berkeberatan, dia harus bisa menerima kenyataan. Kalaupun dia datang mengadu ke pengadilan agama, akan dikatakan kepadanya, bahwa suaminya wajar untuk menikah lagi tersebut.

5. Seperti kita ketahui, bahwa keadilan itu sesuatu hal yang tidak mungkin. Jadi seumpamanya, poligami itu tidak boleh dan tidak terkecuali. Bagaimana tipsnya atau doa-doanya agar suami kita tidak berpoligami ?

Tidak benar kalau keadilan itu tidak mungkin terlaksana. Keadilan yang tidak mungkin terlaksana hanya keadilan dalam hati. Tuhan mentoleransi ketidakadilan di dalam hati selama kecendrungan kepada salah seorang isteri tidak tertumpah sepenuhnya sehingga isteri yang lain ditinggal sama sekali. Keadilan yang dituntut oleh Tuhan adalah keadilan dari segi materi (uang, waktu dan sebagainya). Hanya kita katakan, untuk masuk ke sana perlu ada persyaratan. Kiatnya seorang isteri agar suami tidak berpoligami ? Kiatnya banyak.

Ada salah satu doa yang bunyinya, "Ya Allah, mantapkanlah hatiku untuk tetap menjalankan ajaran agamaMu dengan baik", maka bisa berdoa, "Ya Allah mantapkanlah hati suamiku sehingga dia selalu cinta kepadaku". Namun doa saja tidak cukup. Perlakuan yang baik itu yang  akan mengalahkan segala sesuatu.

Salah satu penyebab terjadinya poligami adalah kesalahan isteri, seperti terlalu sibuk, kurang memperhatikan suami dan sebagainya, sehingga rasa cinta tidak ada lagi. Walaupun agama menganjurkan kepada para suami, "Hai suami2, jika kamu sudah tidak senang kepada isterimu (mungkin akhlaqnya kurang baik, atau sudah tua) maka bisa jadi di balik kekurangan itu, Allah jadikan kebaikan yang banyak". Apa kebaikan yang banyak itu ? Antara lain adalah ketenangan hidup. Karena katanya, orang yang berpoligami itu harus pandai bohong. Walaupun ada juga yang berani untuk tidak bohong.

Berarti dalam berpoligami ini masih termasuk dalam hak dan kewajiban suami isteri ? Iya, yaitu haknya suami adalah untuk berpoligami tetapi ada syarat-syaratnya yang ketat. Jadi jangan lantas berkata tidak boleh.

Kesimpulannya bahwa poligami itu dibolehkan oleh agama, selama yang bersangkutan memenuhi persyaratan agama, yaitu yakin atau menduga keras dapat berlaku adil. Dan keadilan yang dituntut adalah keadilan di bidang materi bukan keadilan di bidang hati. Poligami yang dibenarkan oleh agama ini adalah bukan perintah, tetapi izin. Bedakan perintah dengan izin. Poligami bukan perintah, bukan sunnah, bukan pula anjuran, tetapi boleh kalau memenuhi persyaratan.


Sumber : PROF.Dr. M. Quraish Shihab, Lentera Hati, Metro TV

Minggu, 18 September 2011

Manajemen Waktu

Suatu hari, seorang ahli 'Manajemen Waktu' berbicara di depan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai ilustrasi yg tidak akan dengan mudah dilupakan oleh para siswanya. Ketika dia berdiri dihadapan siswanya dia mengeluarkan toples berukuran galon yg bermulut cukup lebar, dan meletakkannya di atas meja.

Lalu ia juga mengeluarkan sekitar selusin batu berukuran segenggam tangan dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu kedalam toples.Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yg muat untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya: " Apakah toples ini sudah penuh?"
 
Semua siswanya serentak menjawab, "Sudah!" 
Kemudian dia berkata > "Benarkah?" 
Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil. Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit mengguncang- guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat tempat diantara celah-celah batu-batu itu.

Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali lagi: "Apakah toples ini sudah penuh?"


Kali
ini para siswanya hanya tertegun,"Mungkin belum!", salah satu dari siswanya menjawab. "Bagus!" jawabnya.
 
Kembali dia meraih kebawah meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir. Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong diantara kerikil dan bebatuan.

Sekali lagi dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?"
"Belum!" serentak para siswanya menjawab. Sekali lagi dia berkata, "Bagus!"  Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam toples, sampai toples itu terisi penuh hingga ke ujung atas.
 
 Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini memandang kepada para siswanya dan bertanya: "Apakah maksud dari ilustrasi ini?" Seorang siswanya yg antusias langsung menjawab, "Maksudnya, betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat menyisipkan jadwal lain kedalamnya!"

"Bukan!", jawab si ahli, "Bukan itu maksudnya.

 
Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita  bahwa :
JIKA BUKAN BATU BESAR YANG PERTAMA KALI KAMU MASUKKAN, MAKA KAMU TIDAK AKAN PERNAH DAPAT MEMASUKKAN BATU BESAR ITU KE DALAM TOPLES TERSEBUT.

 "Apakah batu-batu besar dalam hidupmu? Mungkin anak-anakmu, suami/istrimu, orang-orang yg kamu sayangi, persahabatanmu, kesehatanmu, mimpi-mimpimu. Hal-hal yg kamu anggap paling berharga dalam hidupmu. Ingatlah untuk selalu meletakkan batu-batu besar tersebut sebagai yg pertama, atau kamu tidak akan pernah punya waktu untuk memperhatikannya. Jika kamu mendahulukan hal-hal yang kecil dalam prioritas waktumu, maka kamu hanya memenuhi hidupmu dengan hal-hal yang kecil, kamu tidak akan  punya waktu untuk melakukan hal yang besar dan berharga dalam hidupmu".

Beberapa nasehat lain dari Yahya bin Mu'adz tentang Dunia

 
Dunia adalah pemimpin bagi orang yang mengejarnya dan pelayan bagi orang yang meninggalkannya. Dunia itu mengejar dan dikejar. Barang siapa yang mengejarnya, ia akan menolak. Dan barang siapa yang menolaknya, maka ia akan mengejarnya.
 
Dunia adalah jembatan akhirat. Oleh karena itu, seberangilah ia dan janganlah kamu menjadikannya sebagai tujuan. Tidaklah berakal orang yang membangun gedung-gedung diatas jembatan.
 
Dunia adalah mempelai dan orang yang memburunya adalah yang meriasnya dan dengan zuhud akan tercabutilah rambutnya, menjadi hitamlah wajahnya dan tercabik-cabiklah pakaiannya. Barangsiapa yang menceraikan dunia, maka akhirat adalah istrinya. Dunia itu telah diceraikan oleh orang-orang yang cerdik tanpa ada batasan bagi iddahnya untuk selama-lamanya. Oleh karena itu, tinggalkanlah dunia dan janganlah kamu mengingat-ingatnya, tapi ingatlah akhirat dan jangan sampai kamu melupakannya.
 
Zuhud melahirkan sifat dermawan terhadap apa yang dimiliki dan cinta melahirkan sifat rela mengorbankan jiwa (nyawa).
 
Ambillah dari dunia sesuatu yang dapat menjadi bekal untuk akhirat kamu dan janganlah kamu mengambil dari dunia sesuatu yang menghalangi akhirat kamu.
 
Sesungguhnya dunia itu adalah harta Allah dan makhluk itu adalah hamba-hambaNya. Mereka sehubungan dengan harta ini ada dua golongan yaitu orang-orang yang khianat dan orang-orang yang terpercaya. Apabila harta jatuh ke tangan orang-orang yang khianat, harta itu akan menjadi penyebab kehancuran mereka. Sebaliknya apabila jatuh ketangan orang-orang yang terpercaya, harta itu akan menjadi penyebab kemuliaan dan keselamatan mereka. Tiada makna bagi harta, melainkan yang berperan dalam meraih kemuliaan bagi mereka di sisi Allah adalah perbuatan mereka terhadap hartanya. Mereka menunaikan amanat Allah yang ada pada harta mereka, sehingga mereka beroleh manfaat dari hartanya, dan tiada dosa bagi harta melainkan yang dosa hanyalah dirimu saja. Dosa-dosa itu dilakukan hanya melalui anggota tubuh, bukan harta, dan sumbernya adalah anggota tubuh, sedang anggota tubuh adalah milik kamu, dengan melaluinya dilakukanlah dosa-dosa. Perbuatanmu terhadap hartamulah yang menggugurkan kamu dari pandangan Tuhanmu, bukan harta kamu, dan perbuatanmu terhadap hartamulah yang akan menemani kamu ke dalam kubur, bukan harta kamu. Perbuatan kamulah yang akan ditimbang pada hari kiamat nanti, bukan harta kamu.
 
Barangsiapa yang antusias dengan dunia, maka sesungguhnya dia tidak makan lebih dari apa yang telah ditaqdirkan oleh Allah untuknya dan akan menyandang tiga pekerti yang tercela:
 
1. Kamu lihat dia selamanya tidak bersyukur atas pemberian Allah yang dianugerahkan kepadanya.
 
2. Dia tidak pernah menshadaqahkan barang sedikit pun dari keduniawian yang telah dikaruniakan oleh Allah kepadanya. 
 
3. Dia sibuk dan melelahkan dirinya karena mengejar apa yang tidak dirizkikan oleh Allah untuknya hingga tidak punya kesempatan untuk mengerjakan amal agama.
 
Ada dua macam musibah yang belum pernah terdengar oleh orang-orang dahulu dan orang-orang kemudian. Hal semisal keduanya akan menimpa seseorang saat kematiannya berkenaan dengan harta bendanya. Ketika ditanyakan, "Apakah kedua musibah itu?", Yahya bin Mu'adz menjawab, "Semua hartanya diambil darinya dan ia akan ditanya (dihisab) tentangnya."
 
Hai orang-orang yang berpredikat "muriid", jika engkau terpaksa mencari dunia, carilah ia, tetapi janganlah engkau mencintainya. Pekerjakanlah tubuhmu untuknya, tetapi gantungkanlah hatimu pada selainnya, karena sesungguhnya dunia itu adalah negeri transit, bukan negeri tempat menetap. Bekal memang darinya, tetapi tempat menetap berada di yang lain (akhirat).
 
Termasuk pertanda kuatnya keyakinan ialah bila kamu meninggalkan sesuatu yang terlhat (dunia) untuk sesuatu yang tidak terlihat (akhirat).
 
Barang siapa yang menyukai perhiasan dunia dan akhirat, maka hendaklah ia menekuni ilmu. Barangsiapa yang ingin mengenal zuhud, maka hendaklah ia menekuni hikmah. Barangsiapa yang ingin mengenal akhlaq yang mulia hendaklah ia menekuni berbagai cabang etika. Barangsiapa yang ingin dikuatkan sarana penghidupannya, maka hendaklah ia memperbanyak saudara. Barangsiapa yang ingin tidak disakiti, janganlah (ia) menyakiti orang lain. Barangsiapa yang ingin mendapat kedudukan tinggi di dunia dan akhirat, hendaklah ia bertaqwa. Barangsiapa yang berkhianat kepada Allah dengan sembunyi-sembunyi niscaya Allah akan membuka rahasianya dengan terang-terangan.
 
Yahya bin Ma'udz berkata, "Aku tidak menganjurkan kamu meninggalkan keduniawian, tetapi aku menganjurkan kamu untuk meninggalkan dosa-dosa. Meninggalkan keduniawian adalah suatu keutamaan dan meninggalkan dosa-dosa adalah suatu keharusan. Kamu lebih perlu menegakkan hal-hal yang difardhukan daripada melakukan kebaikan dan keutamaan beramal.
 
Dunia adalah khamrnya setan. Barangsiapa yang mabuk karenanya, ia tidak bakal sadar, kecuali bila telah berada di antara golongan orang-orang yang mati dalam keadaan menyesal, lagi dihimpunkan bersama dengan orang-orang yang merugi.
 
Apabila Alah menyukai seorang hamba, diberi Nyalah ia cobaan. Jika ia sabar, Allah pun akan memilihnya, dan jika ia ridha, Allahpun akan mendekatkannya. Sebaliknya jika ia mengeluh (menggerutu) , Allah akan membuangnya dan menjauhkannya.
(Sumber : Cambuk Hati, Aidh bin Abdullah Al Qarni, IBS, Bandung, 2004)

Sabtu, 17 September 2011

8 Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

Saya mendapat cerita ini dari Sahabat saya: 
 
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah Ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, maka :

" Sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka Mata Kita dan  Terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong  Mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.."
 
 Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang  anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan  saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata :  "Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
 
 Ketika aku mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu  berharap dari ikan hasil pancingan, Ia dapat memberikan sedikit makanan  bergizi untuk pertumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan  yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu,
 Ibu duduk disamping aku,  dan memakan sisa daging ikan yang masih  menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku  makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu  menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan Cepat menolaknya dan berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan  Ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA
 
 Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan  kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kue untuk dijual, dan hasil penjualan itu membuahkan sedikit uang  untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala hujan dan listrik padam  tiba - tiba, aku bangun  dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada meja kecilnya dengan sebuah  lilin kecil dan  dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny membuat kue untuk keesokan harinya. Aku  berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus  kerja." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, ibu belum ngantuk dan juga belum lelah " ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA
  

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku  pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari,   Ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama  beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah  disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental  tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental.  Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk  Ibu sambil memintanya untuk minum. Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidak
 Haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT
 
 Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang
malang harus merangkap  sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaannya yang dulu,  ibu harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kami  pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat  kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati Yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar  maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat  kehidupan kami yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk  menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta"
 ----------KEBOHONGA N IBU YANG KELIMA
 
 Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan  bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak 
mau, Ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit  sayur  dan kue untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang  bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang  tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Ibu punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM
 
 Setelah Lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian  memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika  berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja  di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud  membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik
 hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, Ia berkata kepadaku "Ibu  tidak terbiasa" ----------KEBOHONGA N IBU YANG KETUJUH
 
 Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker  Lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di  seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk  Ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya  setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku  dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya  terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas  betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat  lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air  mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti  Ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "jangan menangis anakku, Ibu tidak sakit" ----------KEBOHONGA N IBU YANG KEDELAPAN.
 
Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta  menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. 


Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa  Tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! " 

Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon  ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita   untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita  yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk
 meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah  dan ibu yang ada di rumah. 


Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan  pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas  apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di  samping kita.

Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita?  Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita  sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita  renungkan kembali lagi.. 


Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu  kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di  kemudian hari.

Jumat, 16 September 2011

Orang Sukses.

Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak. (Aldus Huxley)

***

Ada yang bisa menjelaskan lebih lanjut?
------------ --------- --------- --------- --------- --------- -
Renungan :
Tuhan yang Maha Baik memberi kita ikan, tetapi kita harus mengail untuk mendapatkannya.
Demikian juga Jika kamu terus menunggu waktu yang tepat, mungkin kamu tidak akan pernah mulai.

Mulailah sekarang...
mulailah di mana kamu berada sekarang dengan apa adanya.

Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih seseorang untuk dicintai, tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya.

Perkawinan memang memiliki banyak kesusahan, tetapi kehidupan lajang tidak memiliki kesenangan.

Buka mata kamu lebar-lebar sebelum menikah, dan biarkan mata kamu setengah terpejam sesudahnya.

Menikahi wanita atau pria karena kecantikannya atau ketampanannya sama seperti membeli rumah karena lapisan catnya.

Harta milik yang paling berharga bagi seorang pria di dunia ini adalah....hati seorang wanita .

Begitu juga Persahabatan, persahabatan adalah 1 jiwa dalam 2 raga

Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya.

Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hatimu dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya.

Sahabat adalah tangan Tuhan untuk menjaga Kita.

Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan, tapi Jangan pernah menyesal untuk bertemu dengan orang lain... tapi menyesallah jika orang itu menyesal bertemu dengan kamu.

Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran. Dialah hiasan dikala kamu senang dan perisai diwaktu kamu susah.

Namun kamu tidak akan pernah memiliki seorang teman, jika kamu mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.

Karena semua manusia itu baik kalau kamu bisa melihat kebaikannya dan menyenangkan kalau kamu bisa melihat keunikannya tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan kalau kamu tidak bisa melihat keduanya.

Begitu juga Kebijakan, Kebijakan itu seperti cairan , kegunaannya terletak pada penerapan yang benar, orang pintar bisa gagal karena ia memikirkan terlalu banyak hal, sedangkan orang bodoh sering kali berhasil dengan melakukan tindakan tepat.

Dan Kebijakan sejati tidak datang dari pikiran kita saja, tetapi juga berdasarkan pada perasaan dan fakta.

Tak seorang pun sempurna.
Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.

Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah.

Apa yang berada di belakang kita dan apa yang berada di depan kita adalah perkara kecil berbanding dengan apa yang berada di dalam kita.

Kamu tak bisa mengubah masa lalu....
tetapi dapat menghancurkan masa kini dengan mengkhawatirkan masa depan.

Bila Kamu mengisi hati kamu .....
dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan, Kamu tak memiliki hari ini untuk kamu syukuri.

Jika kamu berpikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan dan hari esok tanpa rasa takut, berarti kamu sudah berada dijalan yang benar menuju sukses.

Rabu, 14 September 2011

Pembentukan Kawasan Ramah Lingkungan di Aceh_(Berbagi Info)

Agustus 2008, UN FAO bersama Pemerintahan Aceh Jaya melakukan inisiasi dalam pembentukan suatu area kelautan yang berkelanjutan. Hal ini dengan melibatkan peran aktif dari Pemerintahan dan Masyarakat Pesisir setempat. Alhamdulillah akhirnya area tersebut diberikan nama " KAWASAN RAMAH LINGKUNGAN" di Lhok Rigaih, Aceh Jaya.

Disini saya berbagi informasi dalam hal pembentukan kawasan tersebut. Bagaimana ini diawali :
Sebagai Fisheries Co-Management Community Organizer, saya melakukan observasi awal di sepanjang pesisir pantai Aceh Jaya bersama Motivator Masyarakat (perwakilan masyarakat pesisir yang ditraining selama 17 hari oleh SPM - Ladong di fasilitasi oleh UN FAO). Adapun faktor yang diobervasi yaitu :
  • Jenis Biota 
  • Kondisi Ekositem Lautnya ( dalam laut dan daratan )
  • Alat Tangkap yang Digunakan
  • Kondisi Kehidupan Masyarakat 
  • Bantuan - bantuan NGO's dan GO untuk nelayan
Dari hasil obervasi, saya dan Motivator Masyarakat (MM) melakukan pertemuan dengan masyarakat untuk melihat bagaimana keberlanjutan ekosistem kelautan disekitar mereka yang merupakan mata pencaharian sehari - hari. Sehingga lahirlah beberapa kegiatan di lingkungan mereka seperti : Penanaman Pohon (Cemara, Bakau dan Keutapang) bekerjasama dengan beberapa NGO. Sedangkan untuk ekosistem laut UN - FAO melatih beberapa perwakilan masyarakat untuk belajar transplantasi karang dan pembuatan trumbu karang.

Pemerintahan Aceh Jaya ( Calang ) , Bupati dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan juga bekerjasama dengan beberapa dinas lainnya seperti Dinas Pariwisata dan Budaya, Dinas Lingkungan Hidup, dan Muspika untuk bersama - sama menjaga KAWASAN RAMAH LINGKUNGAN LHOK RIGAIH dengan menggeluarkan SK. Bupati Aceh Jaya dan sekarang kawasan tersebut telah menjadi Program Pusat Pemerintah Indonesia. 
Selain itu UN FAO juga konsen terhadap pemberdayaan kelompok perempuan  yaitu berupa Kegiatan Simpan Pinjam yang dapat mereka gunakan untuk membantu meningkatkan kehidupan mereka, tempat silaturahmi untuk berbagi informasi dan ini juga masing berlangsung dari Agustus 2008 - sekarang dengan dana terkumpul dari mereka sendiri lebih kurang Rp. 100 juta lebih.

Kawasan Ramah Lingkungan Lhok Rigaih di Fisheries Co - Management  dapat dilihat dalam link dibawah ini :