My Greeting

Jadilah Diri Sendiri, dan Bangga Menjadi Diri Sendiri dengan Selalu Berterima Kasih Kepada Tuhan

" Hidup hanya Sementara dengan Batas Masa yang Telah Ditentukan Disertai dengan Kemampuan Akal dan Hati yang Luar Biasa yang Mampu Mengubah Keajaiban Kehidupan Kita Bahagia di Dunia dan Akhirat ".

Minggu, 30 Oktober 2011

Menghadapi Penyakit Bodoh dan Cara Mengatasinya

Penyakit bodoh ada empat macam. Tiga bisa disembuhkan, sedangkan sisanya tidak. .

Pertama : Penyakit bodoh yang paling tidak bisa menerima kesembuhan, adalah penyakit yang orang bodoh yang bersumber dari penyakit hasud dan marah dalam dirinya. Ketika pertanyaan yang diiringi oleh hasud itu dijawab dengan jawaban yang sangat jelas, baik dan tepat, orang itu tetap saja tidak akan menerima. tetapi semakin marah, memusuhi dan hasud. Maka jawaban yang terbaik untuk persoalan ini adalah tidak menjawabnya. Alias diam. "Setiap permusuhan bisa diharapkun kesembuhannya. Kecuali permusuhan yang muncul dari hati yang hasud" Oleh sebab itu, kau harus menghindar dari masalah ini, meninggalkan orang yang punya jiwa seperti ini dan tidak perlu menanggapinya. Biarkanlah ia dengan penyakit hatinya. Allah swt. berfirman: "Maka berpalinglah [hai Muhammad] dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi." (QS. Al Najm: 29). Hasud yang menjadi pemicu ucapan dan tindakan hanya akan menyalakan api dalam kebun ilmunya. Hasud memakan kebaikan sebagaimana api yang memakan kayu.

Keduan : Penyakit bodoh yang bersumber dari kedunguan. Penyakit ini pun tidak bisa disembuhkan, sebagaimana yang dikatakan Isa as: "Saya mampu menghidupkan orang mati, tetapi saya tidak mampu mengohati penyakit tolol." Orang dungu adalah orang yang sibuk mencari ilmu dalam waktu yang singkat dan dangkal, dan samasekali tidak mempelajari ilmu yang rasional dan syar'iy, kemudian karena kedunguannya ia bertanya dan memprotes seorang ulama hebat yang sepanjang usianya telah digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu rasional dan syar'iy. Inilah orang dungu yang tidak tahu dan tidak menduga bahwa sesuatu yang menyulitkannya juga menjadi persoalan yang menyulitkan orang alim hebat. Jika ia tidak tahu kapasitas dirinya, maka pertanyaan yang dilontarkannya, muncul adalah cermin dari kedunguannya. Karena itu, haruslah kau berpaling dari orang yang seperti ini dan tak perlu membuang waktu untuk sibuk memikirkan jawabannya.

Ketiga : Penyakit bodoh dari orang oportunis. Orang oportunis yang selalu mencari petunjuk kepada beberapa orang yang tidak memiliki keahlian untuk memahami perkataan orang-orang terkemuka. Dia bertanya mengenai hal-hal yang tidak jelas agar mendapat manfaat (keuntungan pribadi) dari jawaban yang diberikan. Akan tetapi, karena keterbatasan pemahamamnya ia tidak mengetahui hakikatnya, Karena itu engkau tidak perlu memberikan jawaban kepadanya. Rasulullah saw. bersabda: "Kami adalah kelompok para Nabi yang diperintahkan berbicara kepada manusia menurut ukuran. (kemampuan) akal mereka."

Keempat :Adapun penyakit bodoh yang masih bisa disembuhkan adalah penyakit bodoh yang diderita orang berakal yang giat mencari petunjuk dan pemahaman. Ia tidak dikalahkan oleh hasud, nafsu amarah, senang syahwat,kehormatan dan harta. Ia adalah pencari kebenaran. Pertanyaan-pertanyaannya tidak lahir dari perasaan hasud, juga tidak bermaksud untul menyusahkan atau menguji. Penyakit bodoh ini bisa disembuhkan, dan yang ditanya boleh memikirkan jawabannya, bahkan wajib menjawab pertanyaannya

Kau harus menghindarkan diri jadi pemberi nasihat atau penceramah atau juru dakwah , karena dalam hal ini terdapat banyak penyakit, kecuali jika kau sudah melaksanakan apa yang telah kamu katakan. Setelah itu, kau baru boleh jadi penasihat. Renungkanlah apa yang pernah dikatakan kepada 'Isa as, "Hai Putra Maryam, nasihatilah dirimu. Jika kamu berhasil menasihati dirimu, maka nasihatilah orang lain. Jika tidak, maka malulah kamu kepada Tuhanmu".


( Editing Sumber : Sahabat Selamanya )

Tidak ada komentar: