S |
alah satu Program Komunitas Aktif di Kecamatan Makmur, adalah melakukan silaturahmi antara Dewan Legislatif dengan Masyarakat Pemilihannya. Adapun Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempererat silaturrahmi antara DAPIL Kecamatan Makmur dengan Masyarakat Pilihannya dan juga membantu mencari solusi dalam penyelesaian masalah- masalah Gampong di Kecamatan Makmur melalui MUSREMBANG tingkat Gampong, Kecamatan dan Kabupaten.
Pelaksanaan Kegiatan ini dilakukan penuh oleh Pihak Kecamatan Makmur sedangkan LOGICA2 Kecamatan Makmur hanya memfasilitasi agar kegiatan tersebut dapat terwujud dan berjalan dengan baik. Dalam kegiatan ini, pihak Kecamatan mengundang dari 3 orang DAPIL yang terpilih dari Kecamatan Makmur yaitu (1). Bapak Aminullah Amin, S.Sos,dari Partai Demokrat selaku Wakil DPRK Bireuen (2). Bapak Murdani, SE, dari Partai Persatuan Pembangunan dan (3) Bapak T. Amirjana dari Partai Aceh, masing-masing Anggota Komisi A, yang hadir pada saat kegiatan silaturhami ini adalah Bapak Aminullah Amin, S.Sos sedangkan yang lain Bapak Murdani tepat hari yang sama ada pertemuan di Kantor Polres Bireuen sedangkan Bapak T. Amirjana tidak ada konfirmasi sama sekali meski telah beberapa kali dihubungi oleh Wakil DPRK Bireuen Bapak Aminullah , Staff Kecamatan ibu Salamah, S. sos, dan juga Cluster Coordinator Kecamatan Makmur.
Meskipun demikian kegiatan tetap berjalan dengan baik dimana para undangan yang berjumlah 73 orang ( 28 perempuan dan 45 laki-laki ) terdiri dari unsur kader gampong, perwakilan perempuan, Tuha Peut, Geuchik, Sekdes, Imum Mukim, UPTD Makmur dari unit Pendidikan dan Kesehatan, Kantor Urusan Agama, Kasie dan Staff Kecamatan Makmur, FS dan LM Pemberdayaan Ekonomi, Senior Program Peace and Conflict Management LOGICA2 Banda Aceh, Community Mobilizer dan Cluster Coordinator LOGICA2 Kecamatan Makmur.
Proses Kegiatan
K |
egiatan ini diawali dengan kata sambutan dari Camat Makmur Drs Munir, dan Perwakilan Pihak Manajemen LOGICA2 Banda Aceh , Ian Irawan. Selanjutnya pemutaran video Kegiatan AusAid di Wilayah Timur dan Aceh , dan Pemaparan Kegiatan LOGICA2 yang telah dilakukan di Kecamatan Makmur dari Mei – Desember 2010 dalam bentuk slide power point oleh CC Kecamatan Makmur.
Selanjutnya, 3 orang perwakilan Kader Gampong Dampingan LOGICA2 memaparkan masalah-masalah yang dialami oleh masyarakat dalam bentuk narasi dari sektor pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan Publik. Selanjutnya narasi yang telah mereka tuliskan diserahkan ke DAPIL Kecamatan Makmur.
Masalah Kesehatan :
“…………..masih ada anak yang kurang gizi, ketidaksediaan dan tidak berfungsinya Polindes, Bidan yang tidak berdomisili di Gampong, dan tidak adanya jadwal kunjungan dan sulit bertemu dokter di Gampong, sarana dan jarak jalan yang rusak, licin, mendaki dan jauh dari Puskesmas Kecamatan. ……….”.(Nuraida, Gampong Trienggadeng Pulo Tengoh)
Masalah Publik :
“………….masyarakat sering mengalami kendala dalam pembuatan kartu tanda penduduk, kartu nasional, pengurusan akte jual beli tanah. Masyarakat harus mengurusnya selama beberapa hari dan membutuhkan biaya yang cukup tinggi seperti biaya transportasi pulang pergi dan biaya administrasi …” ( Nurlaila, Gampong Ara Lipeh ).
Masalah Pendidikan :
“…………kebanyakan anak usia wajib belajar sembilan tahun terputus saat mereka melanjutkan ke SMA dan Kuliah. Hal ini dikarenakan pendapatan ekonomi keluarga yang rendah juga kemauan dari anak sendiri. Untuk sarana dan prasana sekolah di tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama masih sangat minim seperti kursi dan papan tulis yang rusak, kekurangan guru, tidak ada pustaka keliling, dan beasiswa untuk anak yang berprestasi, dan balai-balai pengajian serta gaji honor untuk teungku tidak ada ………….” (Ayu Safitri, Gampong Pulo Tengoh)
Setelah pemaparan permasalahan Gampong oleh Kader, Camat Makmur sebagai protokol di Sesion Tanya Jawab mempersilahkan DAPIL dari Kecamatan Makmur Bapak Aminullah Amin, S.Sos untuk dapat memberikan pendapat dan solusi atas permasalahaan tersebut, berikut kutipan pembicaraan Bapak Aminullah :
“…………..Saya sebagai masyarakat Makmur yang berasal dari Gampong Leubu Me dan juga Perwakilan DPRK IV Kabupaten Bireuen Kecamatan Makmur, hari ini merupakan silaturahmi dengan saudara-saudara saya di Kecamatan Makmur. Sebelum saya menjadi Dewan di DRPK Bireuen saya juga pernah menjadi Geuchik dan juga Camat di Kecamatan Makmur. Sehingga saya juga pernah ikut merasakan bagaimana kondisi jalan saat hujan baik di jalan Gampong – Gampong seperti Ara Lipeh ,Tanjong Mulia, Pulo Tengoh, dan Gampong-gampong lainnya yang licin , becek saat hujan dan buruk, dan sekarang kondisi jalan utama dari simpang Leubu ke Ulee Glee ( kantor Kecamatan Makmur ) yang sampai sekarang sama-sama kita telah rasakan hanya 2 – 3 bulan kemudian rusak kembali oleh bencana Alam – Banjir.
Untuk saya sampaikan bahwa fungsi Dewan atau Legislatif itu ada 3 yaitu : Membuat Kebijakan, Membuat dan memberikan keputusan Budget atau Anggaran kepada Eksekutif dan SKPDnya, serta Pengawasan terhadap anggaran yang digunakan oleh Eksekutif yaitu Bupati dan SKPDnya, yang menyangkut dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. Oleh karena itu saya selaku perwakilan masyarakat makmur sangatlah berharap, jika dalam melakukan MUSREMBANG tahun 2011 ini baik di tingkat Gampong dan Kecamatan dapat mengundang saya sehingga kita sama-sama memperjuangkan aspirasi masyarakat makmur sehingga masalah-masalah yang ada dapat teratasi, dan saya nantinya dapat mengawasi di tingkat Kabupaten.
Pada tahun 2010, MUSREMBANG yang dilakukan ditingkat Kecamatan tidak terlibat 3 perwakilan dewan dari Kecamatan Makmur, sehingga pada tahun 2011 ini sangatlah diharapkan Dapil Perwakilan Kecamatan Makmur dapat diundang kiranya.
Saya mendapatkan informasi di Dinas Kesehatan bahwa Kecamatan Makmur yaitu 2 dokter yang jarang masuk dan 3 bides yang tidak tinggal gampong ternyata masih lebih baik dibandingkan dengan Kecamatan lain yang ada di Kabupaten Bireuen. Mengenai keterbatasan dan masalah dari pelayanan kesehatan akan saya diskusikan dengan Dinas Kesehatan, dan kepada dokter diharapkan agar ditingkatkan lagi pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Untuk Dinas Pendidikan diharapkan permasalahan yang ada di Gampong dapat didiskusikan dengan Kadis Pendidikan dan untuk Pelayanan Umum, baik ditingkat Gampong dan Kecamatan dapat langsung ditanya atau diberitahukan kepada masing-masing Dinas terkait.
Jika tidak ada anggaran di daerah, saya siap membawa proposal dari masyarakat Makmur untuk dibawa ke Pusat melalui Partai Demokrat karena ada perwakilan Partai Demokrat yang duduk dibagian penganggaran DPR RI. Masalah kesejahteraan masyarakat bukan masalah politik. Diharapkan pak Camat berkomunikasi dengan Bapak Bupati.
Masyarakat Makmur bersama Nanggroe Makmur, secara pribadi saya akan memajukan makmur. Berilah dukungan kepada Pak Camat, karena pihak Kecamatan dapat membuat “ Konsep” dari masyarakat jika konsep pak camat tidak didukung maka camat dapat juga tidak bekerja.
“ Mari orang Makmur, membuat Ulee Gle Makmur…….”
Pertanyaan Peserta 1 :
“…….Masyarakat Makmur bersama pihak Kecamatan Makmur telah membuat Proposal Irigasi Alue Geurutut untuk membantu perairan tanah pertanian di kecamatan makmur sehingga tidak menjadi petani tadah hujan dari tahun ke tahun hingga sekarang. Proposal ini telah dibawa ke Gubernur tetapi masih jalan ditempat. Setiap diskusi dengan Bapak Bupati selalu mengatakan defisit dana. Diharapkan bapak Aminullah dapat menindaklanjuti proposal tersebut……” (oleh Bapak Muhammad Mahmudis Mukim Suka Makmur).
Jawaban :
“…..untuk informasi bahwa saya telah berdiskusi dengan Bupati Bireuen akhir-akhir ini bahwa proposal Alue Geurutut akan ditindaklanjuti, dan Bapak Bupati akan terlebih dahulu turun ke lapangan bersama pihak kecamatan jika tidak ada hujan. Jadi sekarang hasil survey sudah ada ditangan, hanya kendala Bapak Bupati yang belum datang…..” ( oleh Camat Makmur : Drs. Munir)
Dan
“…..untuk jalan dari simpang leubu ke Ulee Glee, Bupati telah ada biaya timbunan dana dan akan ada untuk budget tersebut……” ( oleh Camat Makmur : Drs. Munir )
Pertanyaan Peserta 2 :
“…….kami masyarakat Pulo Teungoh setiap tahunnya membantu perbaikan POSKESDES yang tidak layak pakai, tetapi dana dari Dinas atau Kabupaten tidak ada tiap tahunnya. Dan karena kami masyarakat Pulo Tengoh sangatlah sulit akan sumber air pertanian ke lahan padi oleh karena itu kami sangat butuh akan wadah tempat penampunagn air untuk pertanian yang merupakan sumber mata pencahariannya kami. Dalam hal ini, kami membuat proposal tapi tidak tahu mau dibawa kemana…..” ( Oleh Geuchik Pulo Tengoh : Bapak M. Isa Ibrahim ).
Jawaban :
“…………setiap permasalahan harus dimasukkan dalam MUSREMBANG yang memang benar-benar diprioritaskan. Untuk beraneka proposal saya sendiri selalu merekomendasikan dalam MUSREMBANG 2011 dan saya akan andal DAPIL dari Kecamatan Makmur…..” (oleh Camat Makmur : Drs. Munir )
Selanjutnya :
“………….MUSREMBANG 2011 ditingkat kecamatan dengan cara perengkingan, untuk POSKESDES tolong diberikan tanggapan dari kepala Puskesmas tingkat Kecamatan Makmur dan juga untuk masalah Pendidikan saya minta penjelasan dari Unit Pendidikan Kecamatan Makmur……” ( oleh DAPIL IV : Bapak Aminullah Amin, S. Sos )
Dan dr. Azmi menambahkan bahwa Kecamatan Makmur sebenarnya kaya yaitu memiliki 2 orang dokter tetapi kadang harus mengikuti rapat ke Bireuen, dan ke UGD. Oleh karena itu kadang tidak ada dokter ditempat Puskesmas Makmur. Saya meminta waktu juga untuk menjawab permasalahan kesehatan yang telah dipaparkan oleh kader Gampong, untuk diketahui bahwa pemberian makanan tambahan tidak ada dana lagi. Mengenai gizi buruk bukan karena pelayanan akan tetapi memang sejak lahir.
Untuk januari 2011, semua bidan desa harus tanda tangan bahwa akan tinggal di desa setelah itu baru dibangun Polindes ataupun perbaikan POSKESDES. Untuk kebutuhan POLINDES atau POSKESDES dapat diajukan ke Puskesmas Kacamatan. Orang Aceh Jaya bukan karena proposal tetapi karena diri sendiri, dengan pendidikan yang minim dan pengobatan sekarang sudah lengkap….”.
“…..sebagai tambahan informasi bahwa Daramil Kecamatan Makmur memberitahukan saya bahwa jika ada lahan tidur atau tidak terpakai dapat difungsikan kembali karena ada PROGRAM PEMBIBITAN. Jika ada tolong diinformasikan ke Camat Makmur, dan untuk kesehatan makmur Posyandu Hidup dan Bidan - bidan selalu ada di Gampong contoh kecil telur ayam dapat dikonsumsi tapi jangan dijual selalu …” ( Oleh Camat Makmur : Drs. Munir )
Pertanyaan Peserta 3 :
“……..terima kasih saya diberikan kesempatan untuk bertanya tentang pelayanan pendidikan bahwa di Kecamatan Makmur sekolah TK ada 11 buah, Sekolah PAUD ada 3 buah, Kekurangan Guru Kelas 25 orang, setiap sekolah 2 – 3 orang guru tidak ada disetiap desa. Oleh karena itu Mohon dibantu secara Dinas oleh Pak Dewan…” (oleh : Ka UPTD Bapak A. Rahman, S.Pd)
Jawaban :
“………….Guru di Bireuen sudah memadai, jika ternyata masih juga kekurangan maka sistemnya disurati ke Kadis Pendidikan dengan data yang akurat, tembusan Bupati dan Dewan. Saya kan memfollow up tersebut secara pribadi selaku Dewan tolong dilakukan melalui UPTD….” ( Oleh : DAPIL Kecamatan Makmur Bapak Aminullah Amin, S. Sos)
Pertanyaan Peserta 4 :
“…………Saya mendengar tadi bahwa masih ada kekurangan Tenaga Pengajar, Tetapi mengapa untuk menjadi RELAWAN Tenaga Pengajar di sekolah Gampong tidak diberikan kesempatan pada Dinas Pendidikan, kita ketahui bahwa ada lulusan – lulusan sarjana di kecamatan makmur ini …” (Oleh Kader Gampong – Yusnidar)
Jawaban :
“…………sebenarnya bukan tidak diterima, untuk diketahui bahwa Guru Honor di Kecamatan Makmur berjumlah 105 orang, Kekurangan Guru PNS 25 orang. Jadi setiap sekolah terdiri dari 13 – 18 orang guru honor, dan guru-guru yang telah disertifikasi harus mengajar 20 jam per minggu. Oleh karena itu saya khawatir jika saya terima guru honor bagaimana dengan honor mereka sedangkan yang sekarang saja tidak ada honornya dan mereka mengajar suka rela sekarang. Saya tidak mau seperti kasus di Aceh Utara dimana guru Honor tidak ada gaji dan akhirnya semua demon ke kantor Dewan Aceh Utara…” ( Oleh Ka UPTD Bapak A. Rahman, S.Pd).
Pertanyaan Peserta 5
“………(1) .untuk pelayanan publik, pendataan penduduk sudah dilakukan 1 tahu yang lalu, tetapi Kartu Keluarga Nasional belum selesai. Efeknya adalah untuk itu harus ke Kabupaten dan bayangkan jika ada orang fakir harus ke Kabupaten. (2) untuk Kesehatan itu Bides 2 – 3 hari meninggalkan lokasi , bagaimana jika ada ibu yang akan melahirkan, dan (3) untuk Pembuatan surat berharga seperti akta jula beli tanah, si pembeli harus ada akta dan Penjual Tanah jika mau cepat harus ada biaya 3x lipat dalam membuat surat berharga tersebut dan ini telah terjadi 2 – 3 tahun ….” ( Oleh Ketua Dewan Asosiasi Geuchik Kecamatan Makmur : Muhammad Abdullah )
Jawaban :
“…….Data Kependudukan bukan hanya di Kecamatan Makmur, tetapi juga untuk semua Kecamatan lainnya dan saya koordinasikan ini ke Dinas Kependudukan dan Sosial. Mengenai Akta Jual – Beli dulunya di Kantor Pos kini dialihkan ke BPN dan harus dibuat oleh negara, dan saya akan menyurati BPN akan hal ini. Untuk kesehatan, Eksekutif dan Dewan Komisi C akan menyelesaikan ini…Selanjutnya jika ada Bides tidak mau tinggal di desa harus ditanya terlebih dahulu mau tinggal di desa atau tidak. Bidan PTT dan Dokter PTT tersebut banyak gaji dibandingkan dengan PNS. Saya akan informasikan ini ke Kadis Kesehatan…” (Oleh : DAPIL Kecamatan Makmur Bapak Aminullah Amin, S. Sos)
Pertanyaan Peserta 6
“…..Untuk desa Trienggadeng hampir 22 KK keurangan air dan mengalami Sanitasi yang buruk, sedangkan di desa Blang Kuthang kegiatan Posyandu dilakukan tetapi tidak ada alat Timbangan Bayi untuk Balita dan Tidak ada alat tensi darah untuk ibu Hamil……” ( Oleh Kade Gampong : Ismawati )
Jawab :
“….untuk masalah Sanitasi yang membutuhkan air yang layak pakai dengan menggunakan sumur gali dapat dikoordinasikan dengan Dinas PU dikarenakan sumur gali yang dilakukan kedalamannya dapat mencapai 20 meter, dan diharapkan untuk pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan lagi….”(Oleh : DAPIL Kecamatan Makmur Bapak Aminullah Amin, S. Sos)
Pernyataan Ka KUA Kecamatan Makmur :
“…….Makmur jinoe hana seujahtera, Makmur uroe jeh seujahtera, uroe nyoe hana bak tanyo tetapi kesejahteraan yang Gohlom tarasa, Jagong ditanom Ganja ditimoh………….jika Bupati tidak dapat membawa inspirasi masyarakat Bireuen, saya mau ke Dewan di Kabupaten dan minta Dewan untuk Bupati diturunkan……”
Mari sama-sama kita membacakan Al Fatihah…….
Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar