Sobat sekalian, di negara berkembang seperti Indonesia, Banyaknya Pengamen bukanlah hal yang mengherankan lagi, lagi - lagi dikarenakan Pembiaraan dan Pemenuhan Negara Kepada Bangsanya yang Terabaikan. Sehingga Bangsa Indonesia terkenal dengan Pendidikan yang Rendah, dan Perekonomian yang Rendah Pula. Sehingga Negara kita terkenal dengan Bangsa Pemberontak.
UNICEF memberikan batasan tentang
anak jalanan, yaitu : Street child are those who have abandoned their
homes, school and immediate communities before they are sixteen years of
age, and have drifted into a nomadic street life (anak jalanan
merupakan anak-anak berumur dibawah 16 tahun yang sudah melepaskan diri
dari keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat terdekatnya, larut
dalam kehidupan yang berpindah-pindah di jalan raya (H.A Soedijar, 1988 :
16).
Mari kita Analisis Pendapatan dari Sekelompok Pengamen ataupun Perindividual :
Misalkan : Setiap kali mengamen, mereka mendapatkan pendapatan minimal Rp. 1.000,-, dalam durasi 5 menit, dalam sehari mereka bekerja selama 8 jam sehingga sehingga dalam sehari mereka mendapatkan pendapatan minimal 12 kali dalam sejam x 8 jam sehari x Rp. 1.000,- = Rp. 96.000,-, maka pendapatan perbulan adalah 30 hari x Rp. 96.000,- = Rp. 2.880.000,-
Oleh karena, begitu banyak pembiaran anak - anak jalanan yang putus sekolah lebih mengutamakan mengamen dibandingkan bersekolah dikarenakan tidak ada biaya sekolah dan juga biaya hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar